Minggu, 12 Agustus 2012

Laporan Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan PDGK 4306

LAPORAN
PEMBINAAN WARGA BINAAN TENTANG KEGIATAN PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE YANG ADA DI DESA BUNGBULANG
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan (PDGK 4306)


Disusun Oleh :
Nama               : TEGUH AKBAR MUHARAM
NIM                : 815 440 217
Kls / Smstr      : A / VII


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM S-1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
POKJAR BUNGBULANG KAB.GARUT 
2011








KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  kehadirat Allah  SWT,Sholawat berserta salam semoga dilimpahkan  kepada Nabi Muhamad SAW, dan kepada keluarganya serta kepada sahabat-sahabatnya serta sampai kepada kita semua selaku umatnya yang mana dalam kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini.. Laporan ini mendeskripsikan tentang “Kegiatan Pembudidayaan Ikan Lele yang ada di Desa Bungbulang” guna melengkapi salah satu tugas damata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
Karena salah satu elemen kompetensi yang harus melekat pada profesi Guru tercakup dalam rumpun kompetensi sosial yaitu kemampuan pendidik/guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,sesama pendidik,orangtua/wali peserta didik,dan masyarakat sekitar.Melalui mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan (PDGK4306) yang berbobot 3sks,mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi aktif kepada masyarakat di lingkungannya serta dapat membawa pengalaman berosialisasi dengan masyarakat untuk dijadikan strategi pembelajaran yang mendidik di kelas ,sehingga siswa dapat mengenal dan menghargai masyarakat di sekitar mereka.
Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan laporan ini, terutama kepada Tutor  mata Kuliah Pendidikan Berwawasan Kemasyarakatan Ibu IIP SARIPAH, M. Pd.yang telah menugaskan membuat laporan ini, kepada Kepala Desa Bungbulang Bapak FIKI RAMDANI,seluruh Warga Binaan yang telah bersedia untuk mengikuti kegiatan pembinaan ini,dan juga keluarga penulis yang selalu memberi motivasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan pembuatan laporan ini,sehinga penulis bisa menyelesaikan laporan ini dengan lancar,meskipun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua yang memerlukan.Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.





                                                                        Bungbulang,    Maret 2011
                                                                                    Penulis










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ………………………...………………………………...i
DAFTAR ISI….…………………..…………...………………………………...iii
BAB I   PENDAHULUAN………………………………………………...……..1
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Tujuan…………………………………………………………………………..2
C. Sasaran………………………………………………………………………….2
BAB II PROSES PELAKSANAAN.....................................................................5
A. Persiapan……………………………………………………………………….5
1. Identivikasi Kebutuhan Belajar…………………………………………6
2. Mempersiapkan Bahan dan Alat………………………………………..6
3. Anggaran Biaya…………………………………………………………6
B. Pelaksanaan Proses…………………………………………………………….7
C. Penilaian………………………………………………………………………11
a. Temuan………………………………………………………………...12
b. Gambaran  Keaktifan………………………………………………….13
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..14
A. Kesimpulan……………………………………………………………………14
B. Saran…………………………………………………………………………..14
C. Tindak Lanjut…………………………………………………………………15
FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
KEGIATAN WARGA BINAAN………………………………………………16

LAMPIRAN……………………………………………………………………….







BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat yang di gunakan dalam proses pembelajaran,tetapi dapat mencakup berbagai hal yang dapat di gunakan untuk membantu setiap orang untuk belajar.Sumber belajar ada yang sengaja dikembangkan atau diusahakan dan ada yang dimanfaatkan ,karena telah tersedia seperti halnya lingkungan.Menurut Sudjana (2000),pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan,sangat membantu dalam proses pembelajaran.Sumber daya yang dapat di manfaatkan dalam pemelajaran berwawasan kemasyarakatan adalah sumber daya manusia,sumber daya alam,sumber daya budaya,dan sumber daya teknologi.Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang dapat mempengaruhi berlangsungnya proses pembelajaran secara maksimal.Sumber daya manusia adalah aset yang sangat penting untuk memanfaatkan sumber daya lainnya.dan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan mencakup pada sunber daya hayati (hewan,tumbuhan),sumber daya non hayati (tanah,air,udara,energi),dan sumber daya buatan yang telah diolah oleh sumber daya manusia (sawah,jalan,pemukiman,pasar,dsb).
Daerah  Bungbulang merupakan daerah yang cukup kaya akan sumber daya alamnya,akan tetapi faktor suberdaya manusia yang ada,sebagian masih belum bisa di unggulkan di banding daerah lain di sekitarnya.semua ini di karenakan terbatasnya sarana pelatihan dan pembinaan masyarakat dalam proses pengembangan sumber daya manusia pada bidang-badang tertentu sehingga pemanfaatan sumber daya alam masih belum digunakan secara maksimal.
Sebagai bentuk dari proses pengembangan sumber daya manusia di daerah Bungbulang,maka di adakan kegiatan pembinaan pada satu kelompok warga binaan tentang budidaya satu jenis hewan yang dapat di budidayakan yaitu ikan lele,sebab diadakannya kegiatan pembinaan ini dilakukan karena keterbatasan pengetahuan para pembudidaya ikan lele tentang cara pembudidayaan ikan lele yang benar dan sesuai dengan ilmunya sehingga kegiatan pembinaan ini bisa jadi suatu kegiatan yang positif untuk warga binaan,hasilnyapun akan maksimal,dan prosesnya akan lebih efektif jika dilakukan sesuai ilmunya.Semua kegiatan ini dilakukan secara rutin sesuai waktu kegiatan pembinaan yang telah ditetapkan dan disetujui bersama warga binaan.
B. Tujuan
            Tujuan dari diadakannya kegiatan pembinaan ini adalah sebagai berikut :
  1. Menambah pengetahuan warga binaan tentang cara pembudidayaan ikan lele dengan benar.
  2. Adanya peningkatan hasil panen setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini.
  3. Supaya pembudidayaan ikan lele ini bisa menjadi sebuah peluang usaha  yang memiliki prospek cerah untuk kedepannya,terutama di dearah Bungbulang.Sehingga berpengaruh pada peningkatan perekonomian khususnya ekonomi warga binaan.
C. Sasaran
            Adapun sasaran dalam kegiatan pembinaan ini yaitu beberapa orang yang disatukan menjadi 1 kelompok warga binaan diantaranya :
  • Nama               : Abu Sofyan
TTL                 : Bulukumba,15 Agustus 1951
Alamat                        : Kp.Darussalam.RT 01 RW 06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Abu ini seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) daerah asalnya dari Sulawesi Selatan dan menikah dengan Ibu Aat,mempunyai 6 orang anak sekarang tinggal di Kp.Darussalam.Pekerjaannya sekarang di bidang pertukangan (mebeuler),selain itu juga beliau mempunyai keterampilan lain yaitu membudidayakan Ikan Lele dan sudah berjalan selama 6 bulan,dan kolam yang beliau miliki baru ada dua kolam,jika panen  hasilnya  masih  belum  banyak .Beliau  bersedia   untuk  mengikuti
kegiatan pembinaan sebagai Warga Binaan (WB).

  • Nama               : Wahyu Sartono
TTL                 : Garut,01 Mei 1981
Alamat                        : Kp.Darussalam.RT 01 RW 06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Wahyu adalah seorang yang kerjanya berwiraswata,menikah dengan Ibu Eka,dan sudah mempunyai 2 orang anak laki-laki.Beliau bersedia untuk  mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga Binaan (WB).karena ingin merancang usaha di bidang pembudidayaan ikan dan baru memulai usahanya ini sekitar 1 bulan.
  • Nama               : Sobar
TTL                 : Garut,15 Juni 1959
Alamat                        : Kp.Darussalam.RT 01 RW 06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Sobar adalah seorang yang bermata penceharian sebagai petani,menikah dengan Ibu Eti,dan mempunyai 6 orang anak.Beliau bersedia untuk  mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga Binaan (WB).karena beliau juga merawat kolam ikan milik Pak Haji Hasan.
  • Nama               : Abdul Manan
TTL                 : Garut,24 Oktober 1968
Alamat                        : Kp.Darussalam.RT 01 RW 06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Abdul adalah seorang yang bekerja sebagai pedagang makanan yang diantaranya berbahan dasar ikan,menikah dengan Ibu Enung,dan sudah mempunyai 3 orang anak.Beliau bersedia untuk  mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga Binaan (WB).karena beliau ingin mengetauhui cara membudidayakan ikan terutama ikan lele.
  • Nama               : Aep Saepuloh
TTL                 : Garut,08 Januari 1965
Alamat                        : Kp.Pasantren.RT 01 RW 05,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Aep adalah seorang yang bekerja sebagai Petani,dan menikah dengan Ibu Diah,dan sudah mempunyai 5 orang anak.Beliau bersedia untuk  mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga Binaan (WB).karena beliau sudah lama memiliki kolam ikan lele sekitar 12 Tahun,dan ingin lebih meningkatkan hasil panen kolamnya tersebut.
  • Nama               : Ajam Nurjamil
TTL                 : Garut,20 Agustus 1971
Alamat                        : Kp.Darussalam.RT 01 RW 06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Ajam adalah seorang yang bekerja wiraswata,menikah dengan Ibu Ike,dan sudah mempunyai 5 orang anak.beliau bersedia untuk  mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga Binaan (WB).karena beliau sebagai penyalur benih ikan lele untuk Pak Abu,Beliau juga sudah lama memiliki kolam yang digunakan untuk menyediakan benih ikan lele untuk dijual.
  • Nama               : Endih
TTL                 : Garut,17 Juli 1954
Alamat                        : Kp.Darussalam.RT 01 RW 06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Endih adalah seorang yang bekerja sebagai buruh tani,menikah dengan Ibu Papat,dan sudah mempunyai 5 orang anak.Beliau bersedia untuk  mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga Binaan (WB).Beliau sering membantu merawat kolam milik Pak Aep dan Pak Abu karena sebagai penyedia pakan untuk ikan lele.










BAB II
PROSES PELAKSANAAN

A. Persiapan
Persiapan untuk kegiatan pembinaan bertempat di rumah Pak Abu,mahasiswa dan seluruh warga binaan (WB) mengadakan pertemuan untuk membahas waktu dan kesiapan seluruh warga binaan untuk mengikuti kegiatan pembinaan sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama sebanyak 4 kali pertemuan.

                                           Tabel 1 : Jadwal Kegiatan
No
Kegiatan
Maret

April

I
II
III
IV
1
Persiapan
v



2
Rekrutmen peserta
v



3
Pembekalan wawasan dan pengetahuan tentang materi pembinaan

v


4
Kegiatan pembinaan

v


5
Kosultasi hasil sementara


v

6
Kegiatan pembinaan


v

7
Sosialisasi produk


v

8
Monitoring dan evaluasi



v
9
Konsultasi akhir



v
10
Pelaporan



v
1. Identivikasi Kebutuhan Belajar
            Untuk mengidentivikasikan kebutuhan belajar tentang penbudidayaan ikan lele diantaranya :
  1. Harus ada 7 orang sasaran yang akan mengikuti kegiatan pembinaan (sebagai warga binaan).
  2. Tersedianya materi yang memadai tentang cara pembudidayaan ikan lele yang tepat.
  3. Lokasi penbinaan yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal semua warga binaan.
2. Mempersiapkan Bahan dan Alat
            Adapun bahan dan alat yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan ini yaitu :
  1. Kain Terpal ukuran 8 x 10 meter
  2. Bambu dan Kayu
  3. Benih Iken Lele
  4. Pakan Ikan
  5. Vitamin untuk Ikan
  6. Sebidang tanah kosong
  7. Timbangan
  8. Penyaring Ikan
3. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan pelaksanaan kegiatan pembinaan ini yaitu sebesar :
No
Bahan dan Alat
Banyaknya
Harga Satuan
Jumlah
1
Kain Terpal
1 lembar
Rp.450.000
Rp.450.000
2
Bambu
3 batang
Rp.5.000
Rp.15.000
3
Kayu
2 lembar
Rp.12.000
Rp.24.000
4
Benih
10 kg
Rp.25.000
Rp.250.000
5
Pakan Ikan
50 kg
Rp.1.500
Rp.75.000
6
Vitamin Ikan
1 botol
Rp.45.000
Rp.45.000
7
Penyaring Ikan
1 buah
Rp.10.000
Rp.10.000
Jumlah
Rp.869.000


B. Pelaksanaan Proses
            Proses pelaksanaan pembinaan ini dilakukan dari beberapa materi sebagai sumber kegiatan pembinaan ini diantaranya sebagai berikut :
Budidaya Ikan Lele Dengan Kolam Terpal
Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang  memiliki jenis yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangkuriang dan lain-lain.pada kesempatan ini akan dibahas BUDI DAYA IKAN LELE DUMBO pada Kolam terpal. Budi Daya Ikan Lele dumbo relatif lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan dengan budi daya guramih. Pada dasarnya metode Budi Daya ini adalah solusi untuk beberapa kondisi antara lain lahan yang sempit,  modal yang tidak terlalu besar dan solusi untuk daerah yang minim air. Lele Dumbo merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.
Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih membuat bisnis budi daya lele menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan keuntungan. Selain itu Lele dumbo lebih mudah dipelihara dan cepat dalam pertumbuhannya. Dengan kondisi air yang “buruk” Lele dumbo bisa bertahan hidup dan berkembang dengan baik, dengan demikian solusi pemeliharaan lele dumbo dengan terpal menjadi alternatif yang perlu dicoba. Budi Daya Ikan Lele dumbo dengan Kolam terpal mendatangkan peluang usaha yang cukup menjanjikan dan tidak memerlukan modal usaha yang besar. Analisis budi daya Lele Dumbo dapa dilakukan dalam berbagai model untuk konsumsi dan pembibitan.

Model Budi Daya Lele Dumbo

Peluang usaha Budi daya lele dumbo dengan kolam terpal dapat dilakukan dalam beberapa bentuk antara lain, tujuan pembibitan dan tujuan konsumsi. Budi daya Ikan Lele Dumbo sebagai bibit merupakan upaya memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat seiring dengan permintaan Ikan Lele Dumbo Konsumsi. Budi Daya Ikan Lele Dumbo Konsumsi merupakan upaya memelihara Ikan Lele Dumbo sampai ukuran dan bobot tertentu. Biasanya dari berat 1 ons per ekor ikan lele dumbo sampai 1 kg per ekor. Ukuran Lele Dumbo 1 Kg /ekor  ke atas biasanya digunakan pada kolam pemancingan yang berisi Lele dumbo.

Budi Daya Lele Dumbo Untuk Pembibitan

Peluang Usaha Budi Daya Lele dumbo Untuk tujuan pembibitan bisa dilakukan antara lain:
·         Pemijahan dan penetasan telur lele dumbo, setelah menetas bisa dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau dipelihara lagi sampai besar. Karena bibit lele dumbo baru menetas sudah bisa dijual, sehingga merupakan peluang usaha bagi yang memilih menekuni bidang ini. Jika lahan yang tersedia sempit solusi ini bisa menjadi alternatif. Modal untuk usaha ini hanya tempat dan indukan lele dumbo. Bibit Lele dumbo baru menetas biasanya dihargai berdasarkan perkiraan jumlah anakan Lele Dumbo, yang ditentukan berdasarkan bobot induk dan jumlah induk Lele Dumbo.
Induk jantan mempunyai tanda :
-          tulang kepala berbentuk pipih
-          warna lebih gelap
-          gerakannya lebih lincah
-          perut ramping tidak terlihat lebih besar  daripada punggung
-          alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
-          tulang kepala berbentuk cembung
-          warna badan lebih cerah
-          gerakan lamban
-          perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
·         Penyediaan Bibit Ukuran 2-3 cm, dalam kurun waktu satu bulan setelah menetas bibit lele dumbo telah mencapai ukuran 2-3 cm dan siap untuk dijual ke pasaran.
·         Pembesaran benih lele dari menetas hingga ukuran ini idealnya ditempatkan pada kolam lumpur atau sawah, sehingga memerlukan lahan yang relatif luas. Meski di kolam terpal tetap bisa dilakukan tetapi tidak bisa dalam jumlah yang besar, meski demikian peluang usaha tetap terbuka. Pembesaran Lele Dumbo pada bak  atau kolam terpal pada ukuran ini memerlukan makanan tambahan berupa pelet buatan pabrik.
·         Penyediaan Bibit ukuran 5-7 cm, pada ukuran 5-7 cm benih lele dumbo siap dijual sebagai bibit yang mendatangkan peluang usaha. Biasanya ukuran ini dipelihara oleh peternak sampai ukuran layak konsumsi.

Pemeliharaan Lele Dumbo Untuk Konsumsi

Lele dumbo untuk keperluan konsumsi biasanya dipelihara mulai dari ukuran 5-7 cm atau lebih besar, untuk hasil panen cepat bisa dilakukan dalam waktu 2 bulan dengan pemberian makanan yang ekstra dan optimal. Peluang usaha budi daya lele dumbo untuk konsumsi ini relatif lebih mudah karena ukuran lele yang besar lebih tahan terhadap penyakit, dan tingkat hidup lebih tinggi. Untuk mendapatkan ukuran lele dumbo yang lebih besar memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan.

Persiapan Pembuatan Kolam Terpal

Persiapan untuk budi daya lele dumbo dengan kolam terpal meliputi persiapan lahan kolam , persiapan material terpal ,dan persiapan perangkat pendukung. Lahan yang perlu disediakan disesuaikan dengan keadaan dan jumlah lele yang akan dipelihara. Untuk Pembesaran sampai tingkat konsumsi bisa digunakan lahan dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter, yang bisa diisi dengan 100 ekor lele dumbo ukuran 5-7 cm. Model pembuatan kolam bisa dengan menggali tanah kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu yang kemudian diberi terpal. Cara pertama lebih membuat terpal tahan lebih lama.

Pemeliharaan Lele Dumbo

Pertama kali kolam terpal diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebh dahulu, untuk lele dumbo ukuran 5-7 cm bisa diisi air 40 cm terlebih dahulu, agar ikan tidak terlalu capek naik dan turun dasar kolam untuk mengambil oksigen, seiring dengan bertambahnya usia dan ukuran kedalaman air ditambah. Perlu disediakan pula rumpon atau semacam perlindungan untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah yang tertutup.
Pemberian pakan dilakukan dengan pemberian pelet sehari dua kali, lebih bagus lagi lebih dari dua kali tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Jika di lingkungan tersedia pakan alami seperti Bekicot, kerang, keong emas, rayap dan lain-lain, bisa diberikan makanan alami tersebut. Makanan alami selain bisa menghemat pengeluaran juga memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele dumbo lebih cepat. Selain itu ada beberapa teknologi yang bisa dipakai untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele dan ikan lainnya.
Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air yang kotor. Pada usia satu bulan atau jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular. (Galeriukm).
C. Penilaian
·         Format Penilaian Selama 4 kali pertemuan.
Jadwal
Pertemuan
Jenis Kegiatan
Hasil Penilaian
Pertemuan I
Persiapan kegiatan pembinaan,
menentukan sasaran,dan waktu pembinaan
Semua warga   binaan    sangat antusias untuk mengikuti kegi-
atan pembinaan ini dan mereka siap  mengikuti  pembinaan se-
suai   waktu    yang    telah   di
tentukan.
Pertemuan II
Pembinaan dimulai dengan membahas materi tentang cara pembudidayaan ikan lele, kemudian menyiapkan kolam terpal dan benih ikan lele yang akan dibudidayakan.

Pemberian pakan yang teratur
Setelah selesai membahas materi kemudian dipraktekan pada kolam terpal yang sudah dipersiapkan dan benih ikan lele langsung dimasukan untuk dipelihara selama 30 hari.

Memberikan makan ikan lele sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari.
Pertemuan III
Melihat perkembangan ikan lele dan pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan ikan lele dari serangan penyakit
Perkembangan ikan lele yang telah dipelihara selama 15 hari menunjukan hasil yang baik dan diberi vitamin supaya tumbuh secara maksimal juga tahan tehadap penyakit.
Pertemuan IV
Mengadakan perbandingan selama proses pemeliharaan dari mulai ikan lele di masukan kedalam kolam dan kegiatan ini merupakan tahap akhir sebelum ikan lele di panen
Setelah ikan lele dipelihara selama 30 hari,ikan lele siap untuk di panen.

a. Temuan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan ini ada beberapa temuan yang harus disampaikan diantaranya :
  1. 2. Pada pertemuan I yang membahas tentang pesiapan dan waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan ini mendapatkan hasil bahwa kesepakatan bersama untuk proses kegiatan pembinaan ini harus di perhatikan dan di laksanakan bersama.
  2. Pada pertemuan II kegiatan pembinaan sudah mulai pada proses pemberian materi dan langsung mengadakan praktek dan hasil dari pertemuan ini yaitu ada 2 orang yang sudah mempersiapkan kolam sebelum pertemuan ke II,maka pada proses praktek pembuatan kolam terpal hanya dilakukan oleh 5orang warga binaan.
  3. 4 Pada pertemuan ke III kegiatan pembinaan yang dilakukan terfokus pada praktek yaitu pemberian vitamin supaya tidak terlalu berlebihan karena pemberian vitamin pada ikan lele harus sesuai aturan jika tidak akan menghambat proses pertumbuhan ikan tersebut.
  4. Pada pertemuan ke IV proses pelaksanaan kegiatan pembinaan ini sudah mencapai akhir,proses pemeliharaan ikan lele hampir 90% butuh beberapa hari lagi untuk memanennya.
  5. Selama proses kegiatan pembinaan berlangsung dari mulai pertemuan I sampai dengan pertemuan IV,semua warga binaan hadir untuk mengikuti kegiatan pembinaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
b. Gambaran  Keaktifan
            Kegiatan pembinaan ini terlaksana dengan baik karena semua warga bianaan berperan secara aktif dalam melakukan kegiatan dan semuanya mempunyai tanggung jawab untuk bidang-bidang yang sudah menjadi bagiannya masing-masing.



















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan merupakan pembelajaran yang ditujukan untuk mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis masyarakat melalui beberapa macam kegiatan seperti diadakannya kegiatan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di lingkungan masyarakat.
Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan peluang usaha baru dan untuk meningkatkan kesejahteraan guna memenuhi semua kebutuhan hidup.Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan pada masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
Melalui kagiatan pembinaan tentang cara pembudidayaan ikan lele yang di lakukan bersama dengan masyarakat yang ada di desa Bungbulang diharapkan bisa dijadikan suatu contoh dalam program pemberdayaan masyarakat.,hasil dari kegiatan pembinaan tersebut bisa menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat.Kegiatan pembinaan tentang pembudidayaan ikan lele ini dapat dipraktekan oleh masyarakat secara langsung karena proses budidaya ikan lele ini cukup mudah dan modal yang dibutuhkan masih bisa terjangkau untuk ekonomi menengah ke bawah.
B. Saran
Kegiatan pembinaan ini dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar atas dukungan dari berbagai pihak dalam membantu meningkatkan program pemberdayaan masyarakat.Untuk itu pihak pemerintah desa setempat diharapkan lebih mendukung terhadap kegiatan pembinaan seperti ini dan dapat menjadikan kegiatan pembinaan seperti ini sebagai salah satu dari program pemerintah desa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakatnya,kegiatan pembinaan ini juga bisa dijadikan sebagai modal pengetahuan dan keterampilan untuk membuka usaha baru.
Selain itu dalam kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan masih banyak kekurangan,seperti tidak adanya seorang ahli pada bidang ini,tidak pernah diadakan kegiatan penyuluhan dari pemerintah desa,minimalnya dana yang tersedia,dan banyak masyarakat yang masih belum mengerti tentang nilai-nilai positif dari diadakannya kegiatan pembinaan ini.Semoga saran ini dapat di realisasikan pada kegiatan pembinaan di waktu yang akan datang.
B. Tindak Lanjut
Setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini kami sebagai pelaksana merasa bangga dan bersyukur kehadirat Allah SWT karena selain dapat membekali pengetahuan dan keterampilan pada warga binaan khususnya dan masyarakat umumnya.Kegiatan pembinaan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga tentunya bagi mahasiswa sebagai pelaksana. Selanjutnya sebagai tindak lanjut kami mengadakan program pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan supaya warga binaan  yang sudah mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,supaya kelak bisa menjadi salah satu pengusaha budidaya ikan lele di desa Bungbulang yang sukses dan mempunyai masa depan yang lebih cerah.Semoga segala upaya yang sudah kami terapkan dapat bermanfaat dan dikenang untuk selamanya Amin.










FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
KEGIATAN WARGA BINAAN


NAMA MAHASISWA         :   TEGUH AKBAR MUHARAM
NIM                                        :   815440217
POKJAR                                 :   BUNGBULANG  KAB.GARUT
UPBJJ-UT                               :   24-BANDUNG

I. Daftar Warga Binaan
No
Nama
Jenis Kelamin

Tempat Tanggal Lahir

Alamat
1
Abu Sofyan
L
Bulukumba,
15 Agustus 1951
Kp.Darussalam
2
Wahyu Sartono
L
Garut,01 Mei 1981
Kp.Darussalam
3
Sobar
L
Garut,15 Juni 1959
Kp.Darussalam
4
Abdul Manan
L
Garut,24 Oktober 1968
Kp.Darussalam
5
Aep Saepuloh
L
Garut,08 Januari 1965
Kp.Pasantren
6
Ajam nurjamil
L
Garut,20 Agustus 1971
Kp.Darussalam
7
Endih
L
Garut,17 Juli 1954
Kp.Darussalam

II. Jenis Kegiatan  : Pembinaan kepada Warga Binaan tentang Pembudidayaan Ikan Lele   


Mengetahui
Ketua RW 06 Darussalam



ENJANG HIDAYAT

Mengetahui
Kepala Desa Bungbulang



FIKI RAMDANI


Mengesahkan
Instruktur Mata Kuliah



      IIP SARIPAH, M. Pd
NIP.19701210 199802 2001


 




LAMPIRAN

     















budidaya ikan lele
 

















                                                                                                    






3 komentar:

  1. terimakasih atas laporanx,, sangat bermanfaat. :-)

    BalasHapus
  2. Casino Games and Activities - Jackson County Chamber of
    Casino games and 정읍 출장안마 activities include slots, blackjack, 구미 출장마사지 craps, poker, roulette, and more. Learn 제주 출장샵 more 창원 출장안마 about 파주 출장샵 casino games and activities.

    BalasHapus