LAPORAN
PEMBINAAN WARGA BINAAN TENTANG KEGIATAN
PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE YANG ADA
DI DESA BUNGBULANG
Dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan (PDGK 4306)
Disusun
Oleh :
Nama : TEGUH AKBAR MUHARAM
NIM
: 815 440 217
Kls
/ Smstr : A / VII
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM S-1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
POKJAR
BUNGBULANG KAB.GARUT
2011
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT,Sholawat berserta salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW, dan
kepada keluarganya serta kepada sahabat-sahabatnya serta sampai kepada kita
semua selaku umatnya yang mana dalam kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan
tugas laporan ini.. Laporan ini mendeskripsikan tentang “Kegiatan Pembudidayaan
Ikan Lele yang ada di Desa Bungbulang” guna melengkapi salah satu tugas damata
kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
Karena salah satu elemen kompetensi yang
harus melekat pada profesi Guru tercakup dalam rumpun kompetensi sosial yaitu
kemampuan pendidik/guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik,sesama pendidik,orangtua/wali
peserta didik,dan masyarakat sekitar.Melalui mata Kuliah Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan (PDGK4306) yang berbobot 3sks,mahasiswa diharapkan
dapat memberikan kontribusi aktif kepada masyarakat di lingkungannya serta
dapat membawa pengalaman berosialisasi dengan masyarakat untuk dijadikan
strategi pembelajaran yang mendidik di kelas ,sehingga siswa dapat mengenal dan
menghargai masyarakat di sekitar mereka.
Penulis ucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan laporan ini, terutama kepada
Tutor mata Kuliah Pendidikan Berwawasan
Kemasyarakatan Ibu IIP SARIPAH, M. Pd.yang telah menugaskan membuat laporan ini,
kepada Kepala Desa Bungbulang Bapak FIKI RAMDANI,seluruh Warga Binaan yang
telah bersedia untuk mengikuti kegiatan pembinaan ini,dan juga keluarga penulis
yang selalu memberi motivasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan pembuatan
laporan ini,sehinga penulis bisa menyelesaikan laporan ini dengan lancar,meskipun
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis berharap semoga laporan ini bisa
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua yang memerlukan.Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca untuk perbaikan
di masa yang akan datang.
Bungbulang, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………...………………………………...i
DAFTAR ISI….…………………..…………...………………………………...iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………...……..1
A. Latar Belakang
...................................................................................................1
B. Tujuan…………………………………………………………………………..2
C. Sasaran………………………………………………………………………….2
BAB II PROSES PELAKSANAAN.....................................................................5
A. Persiapan……………………………………………………………………….5
1.
Identivikasi Kebutuhan Belajar…………………………………………6
2.
Mempersiapkan Bahan dan Alat………………………………………..6
3.
Anggaran Biaya…………………………………………………………6
B. Pelaksanaan
Proses…………………………………………………………….7
C. Penilaian………………………………………………………………………11
a.
Temuan………………………………………………………………...12
b.
Gambaran Keaktifan………………………………………………….13
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..14
A. Kesimpulan……………………………………………………………………14
B.
Saran…………………………………………………………………………..14
C. Tindak Lanjut…………………………………………………………………15
FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
KEGIATAN WARGA BINAAN………………………………………………16
LAMPIRAN……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber
belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat yang di gunakan dalam proses
pembelajaran,tetapi dapat mencakup berbagai hal yang dapat di gunakan untuk
membantu setiap orang untuk belajar.Sumber belajar ada yang sengaja dikembangkan
atau diusahakan dan ada yang dimanfaatkan ,karena telah tersedia seperti halnya
lingkungan.Menurut Sudjana (2000),pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan,sangat membantu dalam proses pembelajaran.Sumber daya yang dapat di
manfaatkan dalam pemelajaran berwawasan kemasyarakatan adalah sumber daya
manusia,sumber daya alam,sumber daya budaya,dan sumber daya teknologi.Sumber
daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang dapat mempengaruhi
berlangsungnya proses pembelajaran secara maksimal.Sumber daya manusia adalah
aset yang sangat penting untuk memanfaatkan sumber daya lainnya.dan sumber daya
alam yang dapat dimanfaatkan mencakup pada sunber daya hayati
(hewan,tumbuhan),sumber daya non hayati (tanah,air,udara,energi),dan sumber daya
buatan yang telah diolah oleh sumber daya manusia
(sawah,jalan,pemukiman,pasar,dsb).
Daerah Bungbulang merupakan daerah yang cukup kaya
akan sumber daya alamnya,akan tetapi faktor suberdaya manusia yang ada,sebagian
masih belum bisa di unggulkan di banding daerah lain di sekitarnya.semua ini di
karenakan terbatasnya sarana pelatihan dan pembinaan masyarakat dalam proses
pengembangan sumber daya manusia pada bidang-badang tertentu sehingga
pemanfaatan sumber daya alam masih belum digunakan secara maksimal.
Sebagai
bentuk dari proses pengembangan sumber daya manusia di daerah Bungbulang,maka
di adakan kegiatan pembinaan pada satu kelompok warga binaan tentang budidaya
satu jenis hewan yang dapat di budidayakan yaitu ikan lele,sebab diadakannya
kegiatan pembinaan ini dilakukan karena keterbatasan pengetahuan para
pembudidaya ikan lele tentang cara pembudidayaan ikan lele yang benar dan
sesuai dengan ilmunya sehingga kegiatan pembinaan ini bisa jadi suatu kegiatan yang
positif untuk warga binaan,hasilnyapun akan maksimal,dan prosesnya akan lebih
efektif jika dilakukan sesuai ilmunya.Semua kegiatan ini dilakukan secara rutin
sesuai waktu kegiatan pembinaan yang telah ditetapkan dan disetujui bersama
warga binaan.
B. Tujuan
Tujuan dari diadakannya kegiatan pembinaan
ini adalah sebagai berikut :
- Menambah pengetahuan warga binaan tentang cara pembudidayaan ikan lele dengan benar.
- Adanya peningkatan hasil panen setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini.
- Supaya pembudidayaan ikan lele ini bisa menjadi sebuah peluang usaha yang memiliki prospek cerah untuk kedepannya,terutama di dearah Bungbulang.Sehingga berpengaruh pada peningkatan perekonomian khususnya ekonomi warga binaan.
C. Sasaran
Adapun sasaran dalam kegiatan
pembinaan ini yaitu beberapa orang yang disatukan menjadi 1 kelompok warga
binaan diantaranya :
- Nama : Abu Sofyan
TTL : Bulukumba,15 Agustus 1951
Alamat : Kp.Darussalam.RT 01 RW
06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Abu ini seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) daerah asalnya
dari Sulawesi Selatan dan menikah dengan Ibu Aat,mempunyai 6 orang anak
sekarang tinggal di Kp.Darussalam.Pekerjaannya sekarang di bidang pertukangan
(mebeuler),selain itu juga beliau mempunyai keterampilan lain yaitu
membudidayakan Ikan Lele dan sudah berjalan selama 6 bulan,dan kolam yang
beliau miliki baru ada dua kolam,jika panen hasilnya masih belum banyak .Beliau bersedia
untuk mengikuti
kegiatan pembinaan sebagai Warga Binaan (WB).
- Nama : Wahyu Sartono
TTL : Garut,01 Mei 1981
Alamat : Kp.Darussalam.RT 01 RW
06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Wahyu adalah seorang yang kerjanya berwiraswata,menikah dengan Ibu
Eka,dan sudah mempunyai 2 orang anak laki-laki.Beliau bersedia untuk mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga
Binaan (WB).karena ingin merancang usaha di bidang pembudidayaan ikan dan baru
memulai usahanya ini sekitar 1 bulan.
- Nama : Sobar
TTL : Garut,15 Juni 1959
Alamat : Kp.Darussalam.RT 01 RW
06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Sobar adalah seorang yang bermata penceharian sebagai petani,menikah
dengan Ibu Eti,dan mempunyai 6 orang anak.Beliau bersedia untuk mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga
Binaan (WB).karena beliau juga merawat kolam ikan milik Pak Haji Hasan.
- Nama : Abdul Manan
TTL : Garut,24 Oktober 1968
Alamat : Kp.Darussalam.RT 01 RW
06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Abdul adalah seorang yang bekerja sebagai pedagang makanan yang
diantaranya berbahan dasar ikan,menikah dengan Ibu Enung,dan sudah mempunyai 3
orang anak.Beliau bersedia untuk mengikuti
kegiatan pembinaan sebagai Warga Binaan (WB).karena beliau ingin mengetauhui
cara membudidayakan ikan terutama ikan lele.
- Nama : Aep Saepuloh
TTL : Garut,08 Januari 1965
Alamat : Kp.Pasantren.RT 01 RW
05,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Aep adalah seorang yang bekerja sebagai Petani,dan menikah dengan Ibu
Diah,dan sudah mempunyai 5 orang anak.Beliau bersedia untuk mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga
Binaan (WB).karena beliau sudah lama memiliki kolam ikan lele sekitar 12
Tahun,dan ingin lebih meningkatkan hasil panen kolamnya tersebut.
- Nama : Ajam Nurjamil
TTL : Garut,20 Agustus 1971
Alamat : Kp.Darussalam.RT 01 RW
06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Ajam adalah seorang yang bekerja wiraswata,menikah dengan Ibu Ike,dan
sudah mempunyai 5 orang anak.beliau bersedia untuk mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga
Binaan (WB).karena beliau sebagai penyalur benih ikan lele untuk Pak Abu,Beliau
juga sudah lama memiliki kolam yang digunakan untuk menyediakan benih ikan lele
untuk dijual.
- Nama : Endih
TTL : Garut,17 Juli 1954
Alamat : Kp.Darussalam.RT 01 RW
06,Ds/Kec Bungbulang-Garut.
Pak Endih adalah seorang yang bekerja sebagai buruh tani,menikah dengan
Ibu Papat,dan sudah mempunyai 5 orang anak.Beliau bersedia untuk mengikuti kegiatan pembinaan sebagai Warga
Binaan (WB).Beliau sering membantu merawat kolam milik Pak Aep dan Pak Abu
karena sebagai penyedia pakan untuk ikan lele.
BAB II
PROSES PELAKSANAAN
A. Persiapan
Persiapan untuk kegiatan pembinaan bertempat di rumah Pak Abu,mahasiswa
dan seluruh warga binaan (WB) mengadakan pertemuan untuk membahas waktu dan
kesiapan seluruh warga binaan untuk mengikuti kegiatan pembinaan sesuai dengan
waktu yang telah disepakati bersama sebanyak 4 kali pertemuan.
Tabel
1 : Jadwal Kegiatan
No
|
Kegiatan
|
Maret
|
April
|
||
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1
|
Persiapan
|
v
|
|
|
|
2
|
Rekrutmen peserta
|
v
|
|
|
|
3
|
Pembekalan wawasan dan
pengetahuan tentang materi pembinaan
|
|
v
|
|
|
4
|
Kegiatan pembinaan
|
|
v
|
|
|
5
|
Kosultasi hasil sementara
|
|
|
v
|
|
6
|
Kegiatan pembinaan
|
|
|
v
|
|
7
|
Sosialisasi produk
|
|
|
v
|
|
8
|
Monitoring dan evaluasi
|
|
|
|
v
|
9
|
Konsultasi akhir
|
|
|
|
v
|
10
|
Pelaporan
|
|
|
|
v
|
1. Identivikasi Kebutuhan Belajar
Untuk
mengidentivikasikan kebutuhan belajar tentang penbudidayaan ikan lele
diantaranya :
- Harus ada 7 orang sasaran yang akan mengikuti kegiatan pembinaan (sebagai warga binaan).
- Tersedianya materi yang memadai tentang cara pembudidayaan ikan lele yang tepat.
- Lokasi penbinaan yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal semua warga binaan.
2. Mempersiapkan Bahan dan Alat
Adapun bahan dan alat yang
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan ini yaitu :
- Kain Terpal ukuran 8 x 10 meter
- Bambu dan Kayu
- Benih Iken Lele
- Pakan Ikan
- Vitamin untuk Ikan
- Sebidang tanah kosong
- Timbangan
- Penyaring Ikan
3. Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan pelaksanaan kegiatan
pembinaan ini yaitu sebesar :
No
|
Bahan dan Alat
|
Banyaknya
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Kain Terpal
|
1 lembar
|
Rp.450.000
|
Rp.450.000
|
2
|
Bambu
|
3 batang
|
Rp.5.000
|
Rp.15.000
|
3
|
Kayu
|
2 lembar
|
Rp.12.000
|
Rp.24.000
|
4
|
Benih
|
10 kg
|
Rp.25.000
|
Rp.250.000
|
5
|
Pakan Ikan
|
50 kg
|
Rp.1.500
|
Rp.75.000
|
6
|
Vitamin Ikan
|
1 botol
|
Rp.45.000
|
Rp.45.000
|
7
|
Penyaring Ikan
|
1 buah
|
Rp.10.000
|
Rp.10.000
|
Jumlah
|
Rp.869.000
|
B. Pelaksanaan Proses
Proses pelaksanaan pembinaan ini
dilakukan dari beberapa materi sebagai sumber kegiatan pembinaan ini
diantaranya sebagai berikut :
Budidaya Ikan Lele Dengan Kolam Terpal
Ikan Lele
merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak,
diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton, Lele Sangkuriang dan
lain-lain.pada kesempatan ini akan dibahas BUDI DAYA IKAN LELE DUMBO
pada Kolam terpal. Budi Daya Ikan Lele dumbo relatif lebih mudah dan sederhana
jika dibandingkan dengan budi daya guramih. Pada dasarnya metode Budi Daya ini
adalah solusi untuk beberapa kondisi antara lain lahan yang sempit, modal
yang tidak terlalu besar dan solusi untuk daerah yang minim air. Lele Dumbo
merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak diminati orang.
Aneka masakan dari lele
bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih membuat bisnis
budi daya lele menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan keuntungan. Selain
itu Lele dumbo lebih mudah dipelihara dan cepat dalam pertumbuhannya.
Dengan kondisi air yang “buruk” Lele dumbo bisa bertahan hidup dan berkembang
dengan baik, dengan demikian solusi pemeliharaan lele dumbo dengan terpal
menjadi alternatif yang perlu dicoba. Budi Daya Ikan Lele dumbo dengan Kolam
terpal mendatangkan peluang usaha
yang cukup menjanjikan dan tidak memerlukan modal usaha yang besar. Analisis
budi daya Lele Dumbo dapa dilakukan dalam berbagai model untuk konsumsi dan
pembibitan.
Model Budi Daya Lele Dumbo
Peluang usaha
Budi daya lele dumbo dengan kolam terpal dapat dilakukan dalam beberapa bentuk
antara lain, tujuan pembibitan dan tujuan konsumsi. Budi daya Ikan Lele Dumbo
sebagai bibit merupakan upaya memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat
seiring dengan permintaan Ikan Lele Dumbo Konsumsi. Budi Daya Ikan Lele Dumbo
Konsumsi merupakan upaya memelihara Ikan Lele Dumbo sampai ukuran dan bobot
tertentu. Biasanya dari berat 1 ons per ekor ikan lele dumbo sampai 1 kg per
ekor. Ukuran Lele Dumbo 1 Kg /ekor ke atas biasanya digunakan pada kolam
pemancingan yang berisi Lele dumbo.
Budi Daya Lele Dumbo Untuk Pembibitan
Peluang Usaha Budi Daya Lele
dumbo Untuk tujuan pembibitan bisa dilakukan antara lain:
·
Pemijahan dan penetasan telur lele dumbo,
setelah menetas bisa dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau
dipelihara lagi sampai besar. Karena bibit lele dumbo baru menetas sudah bisa
dijual, sehingga merupakan peluang usaha bagi yang memilih menekuni bidang ini.
Jika lahan yang tersedia sempit solusi ini bisa menjadi alternatif. Modal untuk
usaha ini hanya tempat dan indukan lele dumbo. Bibit Lele dumbo baru menetas
biasanya dihargai berdasarkan perkiraan jumlah anakan Lele Dumbo, yang
ditentukan berdasarkan bobot induk dan jumlah induk Lele Dumbo.
Induk jantan
mempunyai tanda :
-
tulang kepala berbentuk pipih
-
warna lebih gelap
-
gerakannya lebih lincah
-
perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
-
alat kelaminnya berbentuk runcing.
|
Induk betina bertanda
:
-
tulang kepala berbentuk cembung
-
warna badan lebih cerah
-
gerakan lamban
-
perut mengembang lebih besar daripada
punggung alat kelamin berbentuk bulat.
|
·
Penyediaan Bibit Ukuran 2-3 cm, dalam kurun
waktu satu bulan setelah menetas bibit lele dumbo telah mencapai ukuran 2-3 cm
dan siap untuk dijual ke pasaran.
·
Pembesaran benih lele dari menetas hingga ukuran
ini idealnya ditempatkan pada kolam lumpur atau sawah, sehingga memerlukan
lahan yang relatif luas. Meski di kolam terpal tetap bisa dilakukan tetapi
tidak bisa dalam jumlah yang besar, meski demikian peluang usaha tetap terbuka.
Pembesaran Lele Dumbo pada bak atau kolam terpal pada ukuran ini
memerlukan makanan tambahan berupa pelet buatan pabrik.
·
Penyediaan Bibit ukuran 5-7 cm, pada ukuran 5-7
cm benih lele dumbo siap dijual sebagai bibit yang mendatangkan peluang usaha.
Biasanya ukuran ini dipelihara oleh peternak sampai ukuran layak konsumsi.
Pemeliharaan Lele Dumbo Untuk Konsumsi
Lele dumbo
untuk keperluan konsumsi biasanya dipelihara mulai dari ukuran 5-7 cm atau
lebih besar, untuk hasil panen cepat bisa dilakukan dalam waktu 2 bulan dengan
pemberian makanan yang ekstra dan optimal. Peluang usaha budi daya lele dumbo
untuk konsumsi ini relatif lebih mudah karena ukuran lele yang besar lebih
tahan terhadap penyakit, dan tingkat hidup lebih tinggi. Untuk mendapatkan
ukuran lele dumbo yang lebih besar memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan.
Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
Persiapan
untuk budi daya lele dumbo dengan kolam terpal meliputi persiapan lahan kolam ,
persiapan material terpal ,dan persiapan perangkat pendukung. Lahan yang perlu
disediakan disesuaikan dengan keadaan dan jumlah lele yang akan dipelihara.
Untuk Pembesaran sampai tingkat konsumsi bisa digunakan lahan dengan ukuran 2 x
1x 0.6 meter, yang bisa diisi dengan 100 ekor lele dumbo ukuran 5-7 cm. Model
pembuatan kolam bisa dengan menggali tanah kemudian diberi terpal atau dengan membuat
rangka dari kayu yang kemudian diberi terpal. Cara pertama lebih membuat terpal
tahan lebih lama.
Pemeliharaan Lele Dumbo
Pertama kali
kolam terpal diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebh dahulu, untuk
lele dumbo ukuran 5-7 cm bisa diisi air 40 cm terlebih dahulu, agar ikan tidak
terlalu capek naik dan turun dasar kolam untuk mengambil oksigen, seiring
dengan bertambahnya usia dan ukuran kedalaman air ditambah. Perlu disediakan
pula rumpon atau semacam perlindungan untuk lele. Karena lele merupakan ikan
yang senang bersembunyi di daerah yang tertutup.
Pemberian
pakan dilakukan dengan pemberian pelet sehari dua kali, lebih bagus lagi lebih
dari dua kali tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Jika di lingkungan
tersedia pakan alami seperti Bekicot, kerang, keong emas, rayap dan lain-lain,
bisa diberikan makanan alami tersebut. Makanan alami selain bisa menghemat
pengeluaran juga memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan
lele dumbo lebih cepat. Selain itu ada beberapa teknologi yang bisa dipakai untuk mempercepat pertumbuhan ikan
lele dan ikan lainnya.
Meski Lele
dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air
sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele
mudah menyerang pada air yang kotor. Pada usia satu bulan atau jika
diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang
berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika
tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut
makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit
agar tidak menular. (Galeriukm).
C. Penilaian
·
Format Penilaian Selama 4 kali pertemuan.
Jadwal
Pertemuan
|
Jenis Kegiatan
|
Hasil Penilaian
|
Pertemuan I
|
Persiapan kegiatan pembinaan,
menentukan sasaran,dan waktu
pembinaan
|
Semua warga binaan
sangat antusias untuk mengikuti kegi-
atan pembinaan ini dan mereka
siap mengikuti pembinaan se-
suai waktu
yang telah di
tentukan.
|
Pertemuan II
|
Pembinaan
dimulai dengan membahas materi tentang cara pembudidayaan ikan lele, kemudian
menyiapkan kolam terpal dan benih ikan lele yang akan dibudidayakan.
Pemberian
pakan yang teratur
|
Setelah
selesai membahas materi kemudian dipraktekan pada kolam terpal yang sudah
dipersiapkan dan benih ikan lele langsung dimasukan untuk dipelihara selama
30 hari.
Memberikan
makan ikan lele sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari.
|
Pertemuan III
|
Melihat perkembangan ikan lele dan pemberian vitamin
untuk meningkatkan daya tahan ikan lele dari serangan penyakit
|
Perkembangan ikan lele yang telah dipelihara selama 15
hari menunjukan hasil yang baik dan diberi vitamin supaya tumbuh secara
maksimal juga tahan tehadap penyakit.
|
Pertemuan IV
|
Mengadakan perbandingan selama proses pemeliharaan dari
mulai ikan lele di masukan kedalam kolam dan kegiatan ini merupakan tahap
akhir sebelum ikan lele di panen
|
Setelah ikan lele dipelihara selama 30 hari,ikan lele
siap untuk di panen.
|
a. Temuan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan ini ada beberapa temuan yang
harus disampaikan diantaranya :
- 2. Pada pertemuan I yang membahas tentang pesiapan dan waktu pelaksanaan kegiatan pembinaan ini mendapatkan hasil bahwa kesepakatan bersama untuk proses kegiatan pembinaan ini harus di perhatikan dan di laksanakan bersama.
- Pada pertemuan II kegiatan pembinaan sudah mulai pada proses pemberian materi dan langsung mengadakan praktek dan hasil dari pertemuan ini yaitu ada 2 orang yang sudah mempersiapkan kolam sebelum pertemuan ke II,maka pada proses praktek pembuatan kolam terpal hanya dilakukan oleh 5orang warga binaan.
- 4 Pada pertemuan ke III kegiatan pembinaan yang dilakukan terfokus pada praktek yaitu pemberian vitamin supaya tidak terlalu berlebihan karena pemberian vitamin pada ikan lele harus sesuai aturan jika tidak akan menghambat proses pertumbuhan ikan tersebut.
- Pada pertemuan ke IV proses pelaksanaan kegiatan pembinaan ini sudah mencapai akhir,proses pemeliharaan ikan lele hampir 90% butuh beberapa hari lagi untuk memanennya.
- Selama proses kegiatan pembinaan berlangsung dari mulai pertemuan I sampai dengan pertemuan IV,semua warga binaan hadir untuk mengikuti kegiatan pembinaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
b. Gambaran Keaktifan
Kegiatan pembinaan ini terlaksana
dengan baik karena semua warga bianaan berperan secara aktif dalam melakukan
kegiatan dan semuanya mempunyai tanggung jawab untuk bidang-bidang yang sudah
menjadi bagiannya masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan merupakan pembelajaran yang
ditujukan untuk mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis masyarakat melalui
beberapa macam kegiatan seperti diadakannya kegiatan pembinaan yang bertujuan
untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang
ada di lingkungan masyarakat.
Kegiatan pembinaan ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan
peluang usaha baru dan untuk meningkatkan kesejahteraan guna memenuhi semua
kebutuhan hidup.Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam
mengurangi angka kemiskinan pada masyarakat melalui program pemberdayaan
masyarakat.
Melalui kagiatan pembinaan tentang cara pembudidayaan ikan lele yang di
lakukan bersama dengan masyarakat yang ada di desa Bungbulang diharapkan bisa
dijadikan suatu contoh dalam program pemberdayaan masyarakat.,hasil dari
kegiatan pembinaan tersebut bisa menambah pengetahuan dan keterampilan
masyarakat.Kegiatan pembinaan tentang pembudidayaan ikan lele ini dapat dipraktekan
oleh masyarakat secara langsung karena proses budidaya ikan lele ini cukup
mudah dan modal yang dibutuhkan masih bisa terjangkau untuk ekonomi menengah ke
bawah.
B. Saran
Kegiatan pembinaan ini dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar atas
dukungan dari berbagai pihak dalam membantu meningkatkan program pemberdayaan
masyarakat.Untuk itu pihak pemerintah desa setempat diharapkan lebih mendukung
terhadap kegiatan pembinaan seperti ini dan dapat menjadikan kegiatan pembinaan
seperti ini sebagai salah satu dari program pemerintah desa untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan masyarakatnya,kegiatan pembinaan ini juga bisa
dijadikan sebagai modal pengetahuan dan keterampilan untuk membuka usaha baru.
Selain itu dalam kegiatan pembinaan yang telah dilaksanakan masih banyak
kekurangan,seperti tidak adanya seorang ahli pada bidang ini,tidak pernah
diadakan kegiatan penyuluhan dari pemerintah desa,minimalnya dana yang
tersedia,dan banyak masyarakat yang masih belum mengerti tentang nilai-nilai
positif dari diadakannya kegiatan pembinaan ini.Semoga saran ini dapat di
realisasikan pada kegiatan pembinaan di waktu yang akan datang.
B. Tindak Lanjut
Setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini kami sebagai pelaksana merasa
bangga dan bersyukur kehadirat Allah SWT karena selain dapat membekali
pengetahuan dan keterampilan pada warga binaan khususnya dan masyarakat
umumnya.Kegiatan pembinaan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga
tentunya bagi mahasiswa sebagai pelaksana. Selanjutnya sebagai tindak lanjut
kami mengadakan program pemantauan dan evaluasi secara berkelanjutan supaya
warga binaan yang sudah mempunyai bekal pengetahuan
dan keterampilan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya,supaya kelak bisa menjadi
salah satu pengusaha budidaya ikan lele di desa Bungbulang yang sukses dan
mempunyai masa depan yang lebih cerah.Semoga segala upaya yang sudah kami
terapkan dapat bermanfaat dan dikenang untuk selamanya Amin.
FORMAT IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
KEGIATAN WARGA BINAAN
NAMA MAHASISWA :
TEGUH AKBAR MUHARAM
NIM : 815440217
POKJAR : BUNGBULANG
KAB.GARUT
UPBJJ-UT : 24-BANDUNG
I. Daftar Warga Binaan
No
|
Nama
|
Jenis Kelamin
|
Tempat Tanggal Lahir
|
Alamat
|
1
|
Abu Sofyan
|
L
|
Bulukumba,
15 Agustus 1951
|
Kp.Darussalam
|
2
|
Wahyu Sartono
|
L
|
Garut,01 Mei 1981
|
Kp.Darussalam
|
3
|
Sobar
|
L
|
Garut,15 Juni 1959
|
Kp.Darussalam
|
4
|
Abdul Manan
|
L
|
Garut,24 Oktober 1968
|
Kp.Darussalam
|
5
|
Aep Saepuloh
|
L
|
Garut,08 Januari 1965
|
Kp.Pasantren
|
6
|
Ajam nurjamil
|
L
|
Garut,20 Agustus 1971
|
Kp.Darussalam
|
7
|
Endih
|
L
|
Garut,17 Juli 1954
|
Kp.Darussalam
|
II. Jenis Kegiatan : Pembinaan kepada Warga Binaan tentang
Pembudidayaan Ikan Lele
Mengetahui
Ketua
RW 06 Darussalam
ENJANG HIDAYAT
|
|
Mengetahui
Kepala
Desa Bungbulang
FIKI RAMDANI
|
|
Mengesahkan
Instruktur
Mata Kuliah
IIP SARIPAH, M. Pd
NIP.19701210
199802 2001
|
|
LAMPIRAN
terimakasih atas laporanx,, sangat bermanfaat. :-)
BalasHapusburung ciblek infonya sangat bermanfaat gan :)
BalasHapusCasino Games and Activities - Jackson County Chamber of
BalasHapusCasino games and 정읍 출장안마 activities include slots, blackjack, 구미 출장마사지 craps, poker, roulette, and more. Learn 제주 출장샵 more 창원 출장안마 about 파주 출장샵 casino games and activities.